Selasa, 19 September 2017

SIAGAINDONESIA-Masih segar dalam ingatan terkait janji pemerintah pusat memberikan stadion kelas medium type B standart FIFA berkapasitas 20 ribu penonton di wilayah Ngawi, Jawa Timur dua tahun lalu. Janji manis tersebut pascaPersinga Ngawi menyabet runner up Piala Kemerdekaan 2015 setelah ditumbangkan PSMS Medan di partai final. Ternyata bisa dikatakan janji tinggalah janji, menyusul sesudah dua tahun berjalan realisasinya hingga kini makin tidak jelas.Padahal saat itu budgetnya pun terkesan gemuk tidak kurang Rp 80 miliar dimanfaatkan untuk pembangunan fisik sedang Rp 6 milyar sebagai biaya pembebasan lahan. Sedangkan lahan yang harus disediakan oleh Pemkab Ngawi sekitar 6 hektar. Dan dari total anggaran puluhan miliar tersebut yang bakal disedot semuanya di handle oleh pemerintah pusat.Namun fakta mulai berbalik arah, Dwi Rianto Jatmiko Ketua DPRD Ngawi mengatakan hingga sekarang ini pembahasan lebih lanjut mengenai realisasi stadion masih ditangan pemerintah pusat. Demikian juga lokasi stadion belum ada titik kejelasan meski sebelumnya sempattake overtidak sesuairencana awal di Desa Kalang, Kecamatan Pitu bergeser ke lokasi baru tepatnya di Desa Kandangan, Kecamatan Ngawi Kota atau berada disekitar pasar hewan.“Soal lokasi di Kandangan  pun juga tidak bisa dipastikan mengingat lokasi disitu juga kurang. Tanah milik Pemkab Ngawi dilokasi itu hanya 2,5 hektar padahal kebutuhanya lebih dari itu jika dipaksakan jelas akanmenggeser pasar hewan,” terang Antok sapaan akrab Ketua DPRD Ngawi beberapa waktu lalu.Hanya saja tandasnya, lokasi stadion bisa saja berubah total misalkan menempati di selatan kota tepatnya disekitar area persawahan masuk Desa Beran, Kecamatan Ngawi Kota. Namun dilokasi ini Antok menyebut juga akan berbenturan dengan kawasan pertanian. Tetapi jika ada lampu hijau dari Pemkab Ngawi bisa sajaDetailEngineering Design(DED) segera diluncurkan mengingat kebutuhanstadion sendiri sangat dinanti warga masyarakat Ngawi.
#aboutngawi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar